Jumat, 25 November 2011

pancasila 2

3. Pancasila pada hakekatnya adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara. Mengapa pancasila dianggap sakti hingga harus dilestarikan ?
Jawab :
Menurut saya alasan mengapa Pancasila dianggap sakti dan harus dilestarikan yaitu,karena pancasila merupakan dasar negara yang penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang nilai-nilainya berasal dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak dahulu dan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia dan tidak boleh seorangpun mengubah atau mengganti dari isi yang telah tercantum dalam pancasila.
Pancasila adalah pedoman yang kuat,yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku menjadi satu kesatuan. Pancasila dapat membuat rasa menghargi sesama manusia dan saling tolong menolong antar manusia. Hal ini dikarenakan Pancasila juga berdasarkan pada Bhineka Tunggal Ika yang merupakan asas pemersatu bangsa Indonesia.
Pancasila telah teruji menjadi dasar negara yang kuat menghadapi berbagai serangan paham lain. Pancasila juga telah terbukti menjadi alat pemersatu kemajemukan yang ada di Indonesia. Karena itu pancasila haruslah dilestarikan dan dikembangkan agar tetap hidup dan menjadi solusi berbagai permasalahan bangsa.

4. Pancasila adalah ideologi yang terbuka. Apakah arti keterbukaan ideology pancasila itu, apa factor-faktor yang mendorong keterbukaannya, dan apakah tidak mengandung bahaya bagi kelestariannya ,serta apa batas-batas keterbukaan ideology pancasila ?
Jawab :
Keterbukaan ideologi Pancasila berarti sebagai suatu ideologi Pancasila memiliki nilai-nilai dasar yang bersifat universal dan tetap, adapun realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara dinamis reformatif yang mampu melakukan perubahan sesuai dengan dinamika aspirasi masyarakat. Hal ini berarti ideologi Pancasila terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar, tetapi memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada dan manakah yang tidak boleh berubah.
Faktor-faktor yang mendorongnya keterbukaan ideologi pancasila adalah :
a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat.
b. Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
d. Tekad untuk memperkukuh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Menurut saya, keterbukaan ideologi pancasila tidak mengandung bahaya bagi kelestariannya,karena ideologi pancasila merupakan hasil dari pemikiran terbuka, yang mampu melakukan perubahan sesuai dengan dinamika aspirasi masyarakat serta memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada dan manakah yang tidak boleh berubah.
Ideologi Pancasila memiliki batas-batasan yang tidak boleh dilanggar ,yaitu ; stabilitas nasional yang dinamis , larangan terhadap ideologi komunis, marxisme dan Leninisme ; dan mencegah berkembangnya paham liberal larangan terhadap pandangan ekstrim yang dapat menggelisahkan kehidupan masyarakat.

referensi : diktat pancasila dan internet

pancasila 1

1. Ada pandangan yang mengatakan bahwa lahirnya pancasila diilhami dari gagasan-gagasan besar dunia dan pengalaman bangsa-bangsa lain. Dan ada yang mengatakan bahwa pancasila berakar pada kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
Apakah dari dua pernyataan tersebut tidak saling bertentangan,dan apakah pancasila sebagai ideology gado-gado ? jelaskan pokok-pokok pikiran pandangan anda !

jawaban :
Menurut saya pancasila bukanlah ideologi gado-gado. Pancasila merupakan hasil pemikiran bersama para pendiri bangsa.yang terinspirasi dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai yang ada dalam pancasila merupakan hasil penggalian dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang serta diyakini oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Nilai-nilainya yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara.


pertanyaan :
2. Agama merupakan pandangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari,termasuk hidup berorganisasi. Pancasila juga merupakan pedoman dalam segi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Apakah itu tidak berarti meng-agamakan pancasila? Jelaskan pokok-pokok pikiran pandangan anda !

Jawaban :
Sebagai sebuah dasar Negara dan pedoman dalam semua segi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, pancasila haruslah mengandung nilai-nilai yang yang mencakup segala aspek manusia dan kehidupannya, baik individu maupun social ,termasuk hidup bernegara.
Pancasila sendiri merupakan cerminan kepribadian bangsa Indonesia yang beranekaragam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah ada dalam masyarakat dan membudaya dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat religious yang menganut agama yang berbeda,sehingga diperlukan dasar Negara yang merupakan bagian-bagian dari dasar agama. Hal ini tercermin dalam sila pertama pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini bermakna pengakuan bangsa Indonesia tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa pencipta dari segala kejadian. Bangsa Indonesia beriman dan bertaqwa pada Tuhan. Jadi ajaran agama tidak meng-agamakan pancasila tetapi nilai-nilai agamalah yang dipergunakan pancasila untuk melengkapi dan menyempurnakannya sebagai pandangan dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Secara keseluruhan kelima sila dalam pancasila merupakan satu keutuhan nilai yang harmonis sebagai barometer perilaku bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya.

referensi : internet

Rabu, 23 November 2011

perbedaan dan persamaan sumpah pemuda dengan sumpah palapa dari aspek politik ,sosial dan budaya

Sejarah Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres Pemuda II dan dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda merupakan bukti bahwa proses kelahiran Bangsa Indonesia merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Semangat Sumpah Pemuda adalah semangat konvergen, datang dan bersatu karena dikendalikan oleh keyakinan bahwa keberadaan para pemuda di tanah air yang berbeda, di satu titik menemukan kesamaan, sebagai bangsa yang sama dan berkomunikasi dengan bahasa yang sama, tentu sudah Tuhan takdirkan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang harmoni; negara yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Sumpah Pemuda pasti lahir dari kesadaran akan keragaman dan keyakinan dari kekuatan harmoni. Keragaman yang dikelola dengan baik, diikat dengan sebuah sumpah, akan menghasilkan Indonesia Satu yang berbhineka namun mencapai kejayaan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Sumpah Pemuda versi orisinal :
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sejarah Sumpah Palapa
Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan atau sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit,karena Keberhasilan Gajah Mada memadamkan api pemberontakkan dari Sadeng dan Kuti, hal ini membawa Gajah Mada meraih karierdiangkat Mahapatih (Mangkubumi/Perdana Menteri). Gelar ini diberikan oleh Tribhuwana sebagai penghargaan atas jasa-jasanya pada Kerajaan Majapahit. Gajah Mada menggantikan Arya Tadah yang sebelumnya memegang gelar Mahapatih. Pada waktu pengangkatannya ia mengucapkan Sumpah Palapa, yakni ia baru akan menikmati palapa atau rempah-rempah yang diartikan kenikmatan duniawi jika telah berhasil menaklukkan Nusantara, tahun 1258 Saka (1336 M).
Sumpah Palapa dikatakan dalam sejarah terdiri dari naskah yang terbuat dari 93 lembar daun lontar. Sumpah Palapa diikrarkan oleh Patih Gadjah Mada pada masa Majapahit dipimpin Raja Tribhuana Tunggadewi, bukan pada masa Hayam Wuruk yang selama ini diketahui publik .Sumpah Palapa menjadi satu-satunya sumpah terkenal yang diucapkan seorang Patih. Pada masa itu, Patih Gadjah Mada merupakan Patih yang disegani dan dihormati. Isinya, kurang lebih pernyataan Gadjah Mada yang berupaya menyatukan Nusantara dalam kekuasaan Majapahit.
Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi,
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, TaƱjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Terjemahannya,
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa”.
Semangat Sumpah Palapa adalah semangat sentralisasi, bagaimana menjadikan kerajaan Majapahit sebagai sentra kekuasaan di Nusantara. Semangat yang kemudian bisa jadi adalah nama lain dari sentralisasi. Mahapatih Gajah Mada bertekad mempersatukan nusantara dan menjadikan Majapahit sebagai porosnya. Dalam konteks saat ini, semangat sentralisasi justru menjadi bagian yang membuat bangsa ini sulit bersatu. Ketidakinginan untuk dikuasai, diatur, dikendalikan adalah keinginan yang lumrah dan alamiah dalam konteks membangun kemandirian. Semangat sentralisasi bertentangan dengan otonomi daerah, dengan kendali utama ada pada pemerintahan di tingkat daerah.

PERBEDAAN SUMPAH PALAPA DENGAN SUMPAH PEMUDA

A. POLITIK

 Sumpah palapa dibuat berdasarkan keserakahan atas kekuasaan yang dimiliki Gajah Mada untuk menguasai nusantara, Sedangkan sumpah pemuda sebagai upaya untuk membulatkan tekad para pemuda, demi mengangkat harkat

 Cara pencapaian Sumpah Palapa adalah dengan cara menaklukkan kerajaan-kerajaan lain di seluruh nusantara. Baik dengan peperangan ataupun dengan cara menikahkan putrid raja dari kerajaan yang dimaksud dengan Hayam Wuruk ,sedangkan cara pencapaian tujuan Sumpah Pemuda adalah dengan mengadakan kampanye-kampanye, memajukan keorganosasian organisasiorganisasi yang dulunya telah terbentuk , menyerukan dan menyebarluaskan semangat nasioalisme untuk lepas dari penjajah (merdeka) melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik, konggres besar, menggembangkan sastra dan bahasa Indonesia.

B. SOSIAL

 Sumpah palapa yang dikemukakan oleh patih Gajah Mada hanya mengatas namakan dirinya sendiri yang pada masa itu menjadi seorang patih, Sedangkan sumpah pemuda dibuat atau dirumuskan atas nama bangsa Indonesia secara keseluruhan

 Sumpah Palapa Dicetuskan sendiri oleh Gajah Mada sebagai janjinya dalam pengangkatan menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit ,sedangkan sumpah pemuda merupakan kesepakatan bersama pemuda dan pemudi Indonesia yg diwakilkan M.Yamin dalam “ Kongres Pemuda II

C. BUDAYA

 Sumpah palapa dikemukakan pada masa kerajaan majapahit atau dapat disebut juga zaman klasik, sedangkan sumpah pemuda pada masa nasionalisme modern

 Sumpah Palapa menggunakan Bahasa Pertengahan Jawa Pararaton ,sedangkan sumpah Pemuda Bahasa Jawa kuno dan Tidak Baku
 Sumpah palapa Sumpah dalam bentuk kerajaan ,sedangkan sumpah pemuda Sumpah dalam bentuk kebangsaan.


PERSAMAAN SUMPAH PALAPA DENGAN SUMPAH PEMUDA

Walaupun terdapat beberapa perbedaan yang sangat mencolok antara sumpah palapa dan sumpah pemuda, namun terdapat satu kesamaan suara dalam tujuan utama kedua sumpah yang terkenal di negeri kita ini yaitu, Ingin mempersatukan nusantara (Indonesia) menjadi satu wadah kepemimpinan, yang menyatukan perbedaan suku, budaya, dan bahasa.